Back to top

ISO, perlukah Balai Rehabilitasi BNN ber ISO?

Rabu, 08 Mei 2019 ,

Lembaga Rehabilitasi: perlukah ISO?

Lembaga rehabilitasi (penyalah guna Narkoba) di lingkungan BNN saat ini yang melayani rawat inap sebanyak 6 lembaga/tempat dan kesemuanya telah memiliki sertifikat ISO, termasuk Balai Rehabilitasi BNN Badokka yang beralamat di Jl. Batara Bira VI No. 35 Baddoka Makasar. Balai Rehabilitasi BNN Baddoka adalah salah satu Institusi Penerima wajib Lapor sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/615/2016 tentang Institusi Penerima Wajib Lapor. Oleh karena itu layanan rehabilitasi harus sewaktu-waktu siap menerima klien atau masyarakat yang membutuhkan layanan. Layanan Rehab di Badokka ini memiliki kapasitas 500 orang per tahun untuk rawat Inap dan siap melayani 50 orang rawat jalan per tahunnya.

 

Mengapa tidak membuka penerimaan layanan per gelombang?

Saat ini ada masukan kepada balai rehab agar dalam menerima klien dibuka dalam dua gelombang per tahun yaitu bulan Januari dan bulan Juli saja. Kepala Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Kombes Pol. Agustinus Sollu, menyampaikan bahwa pecandu narkotika adalah orang yang sakit, mereka butuh kecepatan dalam perawatan, dan dapat dianalogikan seperti rumah sakit, bagi klien yang sudah pulih dapat kembali ke masyarakat, dan setiap individu kadar keparahannya berbeda-beda. Selain itu, metode perawatannya tiap individu juga berbeda sesuai kebutuhan. Dengan demikian tidaklah tepat kalau layanan dilakukan menggunakan pola semester seperti pola sekolah/kuliah di kampus.

Apakah untuk memperoleh layanan rehabilitasi sulit?

Selama ini masih ada pihak-pihak yang menyatakan bahwa untuk memperoleh layanan rehabilitasi mengalami kesulitan. Pada tanggal 20 September kami melakukan wawancara kepada beberapa residen di Balai Rehab Baddoka Makasar, semua responden menyatakan bahwa mereka tidak mengalami kesulitan untuk bisa dirawat di balai. Salah satu residen di Baddoka Makasar sebut saja BOIM (nama samaran), menceritakan bahwa tidak mengalami kesulitan sama sekali. Boim residen asal Manado awal mendaftar rehabilitasi melalui BNNP Sulawesi Utara atas keinginan sendiri dan orang tua. Setelah dilakukan regristrasi dan assesmen medis di BNNP Manado, lalu butuh waktu dua hari untuk persiapan pemberangkatan ke Badokka Makasar. BOIM lebih lanjut menyampaikan bahwa selama pendaftaran dan menjalani proses rehabilitasi di Badodoka tidak pernah mengalami kesulitan. “Di sini saya merasa senang, banyak hal positif yang didapat, sarananya lengkap, tempat olah raga tersedia, termasuk juga kegiatan religi” ujar BOIM. Pada waktu dan tempat berbeda Ka Balai Baddoka, Agustinus Sollu menyampaikan, ”setiap hari masyarakat bisa dilayani di Balai Rehab Badokka. Memang jumlah tempat tidur untuk residen terbatas bahkan ada yang menunggu sampai dua hari untuk ada kapasitas kosong, namun tidak berarti mereka tidak dilayani. Pelayanan asesmen, konseling, dan informasi selalu dan setiap saat bisa dilakukan. Keterbatasan jumlah tempat tidur dan harus menunggu sampai dua hari adalah wajar dalam layanan rawat inap, tetapi layanan lain tetap dilakukan setiap saat.”

Kembali ke ISO, apakah manfaatnya ISO?

Balai Rehabilitasi Badokka Makasar saat ini telah memperoleh dua sertifikasi ISO yaitu ISO 9001:2015 mengenai Quality Management System, dan ISO 14001:2015 mengenai Environmental Management System. Artinya bahwa layanan rehabilitasi di Badokka yang diberikan kepada pelanggan secara mutu sudah diberikan dengan baik sesuai standar yang telah ditetapkan. Demikian juga terkait dengan lingkungan hidup, lembaga rehabilitasi Baddoka telah memperhatikan kualitas lingkungan hidup, dan dampak terhadap pencemaran lingkungan baik darat, air, dan udara sudah terkendalikan. Auditor Badan Standarisai Indonesia, Edi Budhianto Nainggolan pada saat melakukan audit ISO di Baddoka Makasar menyampaikan bahwa menurut penilaian auditor, Balai Rehabilitasi BNN Baddoka dalam hal pelayanan terhadap pelanggan sudah baik sampai dengan audit yang ke tiga saat ini (20 sept). Lebih lanjut Nainggolan menyampaikan,: “ISO adalah suatu sistem. ISO tidak terpisah dengan operasional organisasi, sehingga dengan audit ISO pegawai dalam pelaksanaan tugas sudah membiasakan diri dengan yang ada. Dengan kata lain, dengan (audit) ISO akan mengubah kultur untuk pelayanan kepada pelanggan sesuai dengan standar”. Lebih lanjut Nainggola berujar,  “Jangan menerima hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan proses (sebagai input sebelumnya), jangan mengerjakan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar, serta jangan memberikan suatu hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan proses (sebagai input berikutnya)”. Pernyataan ini maksudnya adalah jangan menerima pekerjaan orang lain yang (salah) tidak sesuai dengan standar, jika salah suruh untuk memperbaiki dulu. Kita juga jangan melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar, dan jangan memberikan kepada orang lain hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan satndar.

Tanggapan para pegawai terhadp ISO.

Kasubbag Umum Balai Rehabilitasi BNN Baddoka, Lhyta Noralina Oktaviana, menyatakan bahwa ISO ini sangat bermanfaat. “saya sangat senang dan bangga dengan ISO ini, dan saya ada tanggung jawab untuk mempertahankannya. Ada banyak manfaat positifnya antara lain, administrasi menjadi tertib, semua kegiatan didokumentasikan dengan baik, dan dokumen mudah dicari atau ditemukan,” ujarnya. Sementara pada waktu dan tempat berbeda Kepala Seksi Medis, drg. Neny Majid, menyatakan bahwa, dengan ISO ini sangat membantu kinerja yang lebih baik, pengelolaan limbah medis, pengelolaan laboratorium atau Radiologi, dan jarum suntik misalnya, dari hari ke hari pengelolaannya semakin baik dengan memperhatikan dampak lingkungan baik terhadap pencemaran air, tanah, dan udara. Sementara itu dalam waktu berbeda Kepala Seksi Sosial, Andi Paisah menyatakan bahwa, melalui ISO para konselor atau semua pegawai sudah membiasakan diri untuk mengisi form-form secara benar dan lengkap, dan menyesuaikan dengan alur kerja. Artinya bahwa melalui ISO ini para pegawai sudah membiasakan diri untuk bekerja sesuai dengan standar.

Bagaimana menurut anda, apakah ISO hanya untuk layanan rehabilitasi rawat inap? Bagaimana dengan layanan rehabilitasi di klinik BNNP, BNNK? Silakan beri tanggapan.

(kontributor: Star so)


Berita Lain