Back to top

REHABILITASI ANAK DAN REMAJA DI BALAI REHABILITASI BNN BADDOKA

Jum'at, 10 Agustus 2018 ,

Sebagai bunga dan harapan bangsa serta pemimpin masa depan, anak dan remaja sangat diharapkan dapat mencapai perkembangan sosial secara matang, dalam arti memiliki penyesuaian sosial yang tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Anak dan remaja dengan rentan usia 12-16 tahun, mereka mengalami fase yang sangat penting dalam pencarian identitas.

Namun pada kenyataannya saat ini tidak semua anak dan remaja mampu melakukan penyesuaian sosial secara tepat. Banyak  diantara mereka yang terlibat dalam pelanggaran hukum, seperti yang paling fenomenal saat ini dimana penyalahgunaan narkoba yang tidak hanya laris di daerah perkotaan namun sudah masuk ke pelosok-pelosok daerah. Pemerintah tak henti-hentinya melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan pada penyalahgunaan narkoba seperti rehabilitasi terkhusus bagi anak dan remaja.

Sejak Maret 2018, Balai Rehabilitasi BNN Baddoka di Makassar telah membuka program khusus untuk anak dan remaja yang berusia sekitar 12-16 tahun dengan kategori tingkat penggunaan ringan - sedang dan lama rehabilitasi selama 2 bulan. Tersedianya pelayanan rehabilitasi anak dan remaja ini diharapkan dapat mewujudkan anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera. Program rehabilitasi anak dan remaja disini berbeda dengan program rehabilitasi pada orang dewasa, karena pada rehabilitasi anak dan remaja perlu memperhatikan hak dasar anak yaitu non diskriminasi, kepentingan terbaik untuk anak, keberlangsungan hidup dan perkembangan anak serta partisipasi dari anak itu sendiri bukan atas kemauan oran lain.

Walaupun menggunakan konsep Therapeutic Community (TC) tetap berbeda dengan konsep Therapeutic Community (TC) pada rehabilitasi dewasa sebab dimodifikasi dengan pendekatan keluarga dimana keterlibatan keluarga disini sangatlah penting dalam program pemulihan. Bentuk pendekatan keluarga yang dilakukan pada rehabilitasi anak dan remaja yaitu Family Dialog, dan Family Retreat. Selain pendekatan keluarga, program terapi juga ditekankan pada pendidikan informal sehingga anak dan remaja tetap mendapatkan beberapa pendidikan pengetahuan dasar sesuai kebutuhan, seperti pendidikan matematika, bahasa Inggris dan pendidikan moral. Program terapi lain pada pelayanan rehabilitasi anak dan remaja  di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka yaitu pendidikan keagamaan, pendidikan mengenai bahaya narkotika dan zat lainnya, pendidikan pola hidup sehat, pendidikan seks, HIV dan penyakit menular, pendidikan karakter, pencegahan kekambuhan serta psikoterapi dan psikoedukasi.

Residen siswa atau disingkat menjadi densi merupakan panggilan bagi anak dan remaja yang sedang menjalani program rehabilitasi anak dan remaja di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka tersebut. Adanya kata siswa yang melekat pada panggilan tersebut menandakan bahwa mereka tetap dianggap sebagai pelajar yang berhak untuk tidak didiskriminasi dari pendidikan sebab mereka merupakan para penerus bangsa Indonesia. Tidak hanya anak dan remaja yang sedang menjalani rehabilitasi yang memiliki nama panggilan, namun staf yang bertugas mendampingi mereka pun memiliki sebutan tersendiri. Seperti Parent on Duty (POD) yang jika laki- laki maka densi memanggilnya  dengan “Bapak POD” dan jika perempuan densi memanggilnya dengan “Ibu POD”. Peranan staf yang terlibat dalam rehabilitasi anak dan remaja ini adalah menggantikan fungsi orang tua mereka di rumah sebab konsep terapi yang baik adalah di tengah keluarga.

Sejak dibukanya pelayanan rehabilitasi anak dan remaja di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka ini, sudah ada enam remaja yang telah menyelesaikan program sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan perkembangan remaja tersebut yang tidak lepas dari bimbingan para konselor. Dan saat ini masih ada lima orang remaja yang sedang menjalani program rehabilitasi anak dan remaja di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka. Ada berbagai alasan mengapa mereka menggunakan barang terlarang tersebut seperti karena coba pakai, ikut-ikutan teman agar diakui dalam suatu kelompok, adanya konflik dalam keluarga dan bahkan ada yang dijadikan sebagai kurir yang sebagai bayarannya mendapatkan narkoba secara gratis. Faktor tersebut menjadi kekhawatiran besar bagi para orang tua yang memiliki anak dan remaja sehingga dengan sukarela membawa anaknya ke Balai Rehabilitasi BNN Baddoka. Ini merupakan bukti bahwa animo masyarakat sangat tinggi dalam mendukung gerakan rehabilitasi terkhusus pada anak dan remaja.

- Wiwik Windiarsih


Berita Lain